Andrian Suseno

Setelah sebelumnya, saya telah memaparkan mengenai artikel “Kenapa Manajemen Logistik?” yaitu mengenai alasan kenapa sih harus lebih memilih Manajemen Logistik terkait dengan semua kebutuhan dunia yang ada saat ini. Namun untuk kesempatan kai ini saya akan lebih memaparkan tentang Manajemen Logistik itu sendiri khusunya dalam lingkup Politeknik APP Jakarta.

Menurut kurikulum terbaru untuk Politeknik APP yaitu Kurikulum Pendidikan Tinggi (K-DIKTI), program studi Manajemen Logistik Industri Elektronika (MLIE) yang merupakan program Diploma III memiliki total keseluruhan lebih dari 100 SKS, yang terdiri dari ±80 SKS Teori dan ±20 SKS Praktikum. Dengan di setiap semesternya ada yang disebut dengan Uji Kompetensi terkait untuk mendapatkan sertifikasi profesi pendamping Ijazah. Menurut saya, ini merupakan trobosan yang sangat baik, karena kita sebagai mahasiswa dituntut untuk mendapatkan sertifikasi profesi tersebut, dengan memiliki tuntutan meskipun tidak secara langsung, ini akan mempermudah kita sebagai mahasiswa untuk terjun ke Industri langsung, karena kita telah memiliki bukti yang nyata yaitu dengan memiliki Sertifikasi Profesi.

Mungkin karena itulah absensi 100% untuk praktikum di munculkan dalam buku pedoman untuk mahasiswa angkatan pertama Politeknik APP Jakarta. Keadaan ini sempat membuat perselisihan antara mahasiswa dan akademik. Namun apaboleh buat, kebijakan telah dibangun, telah dilaksanakan, kita khususnya saya sebagai mahasiswa baru yang tak tau menau tentang kampus sebelumnya dan saat ini hanya mencoba memetik sisi positif dari kebijakan ini, yakni kebijakan tersebut mungkin bertujuan untuk memacu mahasiswa agar dapat lulus dan mendapatkan Sertifikasi Profesi. Sertifikasi yang di dapatkan ini merupakan sertifikasi yang sudah mempunyai lisensi baik secara nasional ataupun secara internasional. Mengapa demikian? Karena sertifikiasi ini standar nya merupakan standar Australia.

Kita lupakan dulu terkait dengan permasalahan absensi 100%. Pada umumnya perguruan tinggi saat semester 1, kebanyakan mahasiswa di ajarkan lebih banyak materi dasar kembali seperti saat SMA, namun di Politeknik APP ini, saat semester 1 pun materi yang diberikan lebih ke penjurusan langsung. Mungkin yang hanya dasar yaitu matematika, selebihnya materi yang diberikan langsung ke arah penjurusan, seperti contoh yaitu mata kulah Tata Letak Pergudangan dan Material Handling.

Selanjutnya, mungkin bagi kalangan perguruan tinggi lain maupun kalangan mahasiswa APP (Akademi Pimpinan Perusahaan) yang terdahulu sendiri, mungkin baru mendapatkan Tugas Besar yaitu berkunjung ke Industri untuk observasi secara langsung dilakukan pada semester 3 atau semester 4. Namun saat ini untuk mahasiswa Politeknik APP baru semester 1 sudah disuruh berkunjung ke industri untuk observasi. Keadaan seperti ini pula membuat saya sebagai mahasiswa mau tak mau terkena dampaknya. Bila dilihat dari segi positif, kegiatan tugas seperti ini sangatlah baik, karena dengan begitu mahasiswa mampu mengenal bentuk kerja di lapangan selain itu, mahasiswa juga dapat mengaplkasikan bentuk teori dalam bangku-bangku perkuliahan ke dalam literatur kinerja di lapangan sebenarnya. Namun, bila dilihat dari segi yang tidak baiknya, untuk tugas yang diberikan kepada mahasiswa semester 1 ini tanpa di bimbing secara langsung rasanya masih terlihat abu-abu. Meskipun telah di beri tau sebelumnya di dalam bangku perkuliahan, namun sebagai mahasiswa saya merasakan betapa sulitnya terutama untuk mendapatkan akses untuk kegiatan observasi itu sendiri. Karena untuk masalah perizinan, disini kami hanya diberi surat dari kampus, sementara konfirmasi ke Perusahaan/Industri dilakukan oleh mahasiswa sendiri. Pasalnya dalam melakukan perizinan banyak sekali perusahaan menolak, baik yang menolak secara lemah lembut ataupun menolak secara mentah-mentah. Namun sekali lagi sebenarnya ini merupakan kegiatan dan tugas yang baik, kembali lagi ke mahasiswa itu sendiri dapat memandang sebagai apa tugas ini.

Untuk kelompok saya, kami mendapatkan izin untuk observasi yaitu ke PT.PHILIPS. Untuk mendapatkan izin ini kami menunggu hampir 2 bulan untuk konfirmasi kepada HRD yang bersangkutan, untunglah kami diterima.

Kami melakukan observasi terkait dengan mata kuliah Tata Letak Pergudangan yang outputnya mampu memberikan usulan terkait dengan layout gudang yang ada.

Dikatakan oleh mahasiswa senior bahwa Manajemen Logistik ini merupakan bentuk yang lebih di spesifikasikan dari Manajemen Produksi sebelumnya. Ini memungkinkan saja, sebab dosen yang mengajar di Manajemen Logistik merupakan dosen Manajemen Produksi juga, tak hanya itu, asisten dosen juga dari Manajemen Produksi. Dari kejadiaan ini, maka Manajemen Logistik masih merupakan keluarga Bajak Laut. Dengan demikian diadakanlah acara makrab yang diselenggarakan oleh Manajemen Produksi untuk Manajemen Logistik sebagai adiknya.

Keluarga bajak laut merupakan keluarga manajemen produksi terdahulu hingga sekarang, hitam merupakan dasar kami, konon ini karena manajemen produksi cenderung ke teknik, sehingga mesin merupakan makanan utama, dan kebanyakan mesin itu mengakibatkan kehitaman. Bajak Laut juga terkenal dengan kebersamaan dan ke kompakannya, contohnya pada hari Selasa yang merupakan Hari Bajak Laut mahasiswa keluarga Bajak Laut memakai pakaian hitam. 

Tagged : Manajemen Logistik Industri Elektronika – Politeknik APP Jakarta, Manajemen Logistik Industri Elektronika, Manajemen Produksi, Politeknik APP Jakarta, AKademi Pimpinan Perusahaan, Pentingnya Logistik, Kekeluargaan Bajak Laut, makrab logistik dan produksi, Perguruan Tinggi pilihan terbaik setelah SMA/SMK.