Popular Post

Archive for Agustus 2012

Jenis Camera

By : Andrian
Kamera Nikon D7000
Kamera Nikon D7000 adalah kamera digital yang menggunakan sensor CMOS dengan maksimal resolusi 16.2 megapixel,dan ISO maksimal yang bisa disetting pada kamera ini adalah ISO 25600,sangat ideal untuk kondisi yang kurang cahaya.Nikon D7000 memiliki titik autofocus yang sangat banyak,yaitu sampai 39 titik,sehingga kita bisa dengan leluasa memilih di titik mana yang mau di focuskan.Jika anda senang foto sport,mungkin kamera Nikon D7000 juga ideal untuk digunakan,kamera untuk kemampuan burst capturenya bisa sampai 6 fps,yang artinya dalam 1 detik,kamera Nikon D7000 bisa shoot sampai 6 moment sekaligus.LCD-nya sudah support Live View,tetapi tidak bisa swivel atau tidak bisa diputar-putar karena permanen melekat di bodynya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKCq9JW7zLNUFj3VMLvjY8W0Xw05gw4zvca1yXlotVbR5l2QFGV2xJEPNvS7f7Cdd8grvJoS86KBBdlxHIzkCe8d7yDv6wJsjuywRap6c_poG9iUcSfYFKZMDsiQt2azjawpYdV1lpo0k/s1600/kamera+nikon+d7000+digital.jpg

Seperti kamera digital DSLR yang terbaru,kamera Nikon D7000 juga dilengkapi dengan kemampuan merekam video pada resolusi HD yaitu 1080p,namun sayangnya untuk resolusi HD,kamera Nikon D7000 hanya bisa merekam sampai dengan 24fps (frame per second),padahal untuk menghasilkan gambar yang benar-benar lancar dan tidak terputus-putus,idealnya video merekam dengan 30 fps.Tetapi untuk resolusi dibawahnya 720p kebawah, bisa dipilih sampai 30fps.Sekedar informasi,untuk 720p sudah sekualitas dengan rekaman DVD.

Spesifikasi  Nikon D7000 :
  • Sensor 16.2 MP,CMOS, APS-C(format DX,crop factor 1.5x)
  • ISO 100-6.400,bisa dipaksa hingga ISO 25.600
  • LCD 3 inci resolusi tinggi
  • Burst 6 fps (tidak bertambah cepat bila memakai baterai grip MB-D11)
  • Usia shutter teruji hingga 150ribu kali
  • Shutter 30-1/8000 detik,sync 1/250 detik (1/320 detik untuk FP)
  • Weather proof,magnesium alloy body
  • Kemampuan untuk wireless flash commander
  • Pentaprisma, 100% finder coverage,0.94x
  • Dual SD slot
  • Multi-CAM 4800DX, 39 titik AF (9 diantaranya cross type),3D AF tracking 2016 pixel AE metering
  • Prosesor Expeed 2 14bit A/D (seperti D300)
  • HD movie,1080p – 24fps / 720p – 30fps,H.264 codec
  • AF saat video,maksimum rekam 20 menit
  • Fine tune AF (seperti D300)
  • Virtual horizon (seperti D300)
  • EN-EL15 baterai Lithium baru
  • Paket body only atau dengan lensa kit AF-S 18-105mm VR
Canon menerapkan strategi yang agak unik dalam melakukan segmentasi produk DSLR mereka. Bila dulu kita menganggap EOS tiga digit (350D, 400D, 450D dst) adalah kamera pemula, maka kini EOS empat digitlah yang jadi DSLR kelas basic dari Canon yang sesungguhnya. Bila tiga tahun lalu EOS 1000D didesain begitu basic dan sederhana, kini pada penerusnya yaitu 1100D terdapat sejumlah peningkatan seperti resolusi sensor, jumlah titik AF, modul metering, prosesor dan yang terpenting adalah HD movie. Beberapa fitur dari 1100D pun tampak overlap dengan 550D/600D dalam arti banyak kemiripan fitur antara kamera kelas basic (empat digit) dengan Canon kelas tiga digit. Maka itu wajar kalau saya memprediksi EOS 1100D bakal mengulang sukses dengan meraih penjualan yang tinggi, terutama bila kita tidak terlalu membutuhkan segala kelebihan yang ada di EOS tiga digit.













DSLR Canon EOS 1100D

http://gaptek28.files.wordpress.com/2011/10/eos-1100d.jpg?w=593
Mari kita simak apa yang ditawarkan oleh DSLR basic ini :
  • sensor CMOS 12 MP
  • prosesor Digic IV
  • kemampuan merekam HD movie 720p
  • kemampuan metering dengan 63 zone (fokus, warna dan luminance)
  • memakai modul AF dengan 9 titik (satu yang ditengah cross type)
  • mencapai ISO 6400
  • kecepatan burst 3 fps
  • LCD 2,7 inci, resolusi 230 ribu piksel
  • HDMI out
  • dijual bersama lensa kit 18-55mm IS mark II
Bila dibanding dengan EOS 600D, maka perbedaannya hanya di megapiksel (12 MP vs 18 MP), resolusi HD video (720p vx 1080p) dan sedikit lebih cepat (3 fps vs 3,7 fps). Selain itu 600D punya layar LCD resolusi tinggi yang bisa dilipat dan bisa mentrigger lampu kilat eksternal secara wireless. Namun keduanya sama dalam hal desain (termasuk pentamirror dan bodi plastik), modul AF 9 titik, modul metering 63 zone (yang persis sama seperti di EOS 7D) dan ISO 6400.
http://gaptek28.files.wordpress.com/2011/10/1100d-front-e1319808009622.png?w=362&h=314
http://gaptek28.files.wordpress.com/2011/10/1100d-back-e1319807982296.png?w=593
Desain secara umum 1100D relatif tipikal EOS pemula dengan area atas terdapat tombol ON-OFF, satu roda putar untuk mengatur eksposur, satu mode dial dan satu tombol untuk menyalakan flash. Semuanya terkonsentrasi di sebelah kanan sehingga mudah dijangkau jari telunjuk kanan. Saya pribadi tidak menyukai desain roda pengaturan eksposur yang diputar dengan jari telunjuk seperti pada semua DSLR Canon. Mode dial sendiri tersusun atas manual exposure seperti P, TV, AV, M dan A-DEP, serta berbagai scene mode seperti flash off, Creative Auto, Potrait, Landscape dan Movie. Kotak hijau adalah AUTO yang benar-benar otomatis termasuk pengaturan ISO dan lampu kilat. Tidak ada user preset setting di mode dial EOS 1100D, mengingat kamera ini bukan ditujukan untuk kalangan pro. Flash hot shoe berada di tengah dan diapit oleh built-in flash yang sudah mendukung E TTL-II.
http://gaptek28.files.wordpress.com/2011/10/ef-mount.jpg?w=282&h=259
Pada bagian depan terdapat mount logam untuk tempat memasang lensa, dengan dua titik warna yaitu putih (untuk lensa EF-S) dan merah (untuk lensa EF). Jadi EOS 1100D kompatibel dengan lensa Canon apapun, baik EF maupun EF-S. Di dalamnya tampak cermin yang menutupi sensor dan beberapa pin kontak data untuk lensa. Tidak ada sistem pembersih debu di EOS 1100D, untuk membersihkan debu anda perlu masuk ke menu untuk mengangkat cermin dan membersihkan debu secara manual. Di sebelah mount lensa ada lampu untuk mengurangi mata merah akibat kena cahaya lampu kilat, dan sebuah microphone mono diatas logo EOS 1100D yang berfungsi untuk merekam suara saat mode movie.
http://gaptek28.files.wordpress.com/2011/10/is.jpg?w=200&h=184EOS 1100D dibekali dengan lensa kit EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS. Lensa dengan mount plastik ini punya diameter filter 58mm dan sudah dilengkapi dengan peredam getar (stabilizer). Pada bagian kiri terdapat dua tuas, yaitu tuas Auto atau Manual fokus (AF-MF) dan satu lagi tuas untuk mengaktifkan stabilizer. Akibat sensor APS-C dengan crop factor 1,6x maka lensa kit ini akan memiliki fokal setara dengan 29-88mm yang sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Ring manual fokus terdapat di paling depan lensa dan ikut berputar saat kamera mencari fokus, tipikal lensa kit murah meriah pada umumnya, singkat kata lensa ini tidak nyaman dipakai untuk manual fokus.









Nikon D3100

Hadir menyempurnakan D3000 yang dianggap kurang sukses, Nikon membuat kejutan dengan merubah sensor CCD 10 MP di D60/D3000 menjadi CMOS 14 MP pada D3100. Selain itu, Nikon juga menyediakan fitur live-view dan HD movie 1080p 24 fps yang bisa auto fokus saat merekam video. Namun sayangnya Nikon entah mengapa masih belum menyediakan fitur dasar berupa exposure bracketing di D3100. Selain itu D3100 juga tidak menyediakan motor AF sehingga lensa Nikon lama (non AF-S) tidak bisa auto fokus. Tapi apapun itu, D3100 dianggap sebagai DSLR pemula terbaik yang pernah dibuat oleh Nikon.
http://gaptek28.files.wordpress.com/2010/11/d3100_18_55.jpg?w=400&h=313
Kelebihan D3100 dibanding 550D diantaranya :
  • titik AF yang lebih banyak (11 titik vs 9 titik)
  • ada fitur 3D tracking AF
  • kemampuan auto fokus saat merekam video
  • ergonomi yang lebih baik
  • GUIDE mode untuk membantu pemula
  • ada tuas khusus untuk berganti mode cepat (continuous shooting, self timer dsb)
Bila anda masih merasa bingung dalam memilih, rasanya cukup wajar mengingat keduanya memang sudah sangat baik untuk ukuran pemula. Apalagi spesifikasi keduanya hampir sama, seperti :
  • sama-sama bisa merekam HD video 1080p
  • sama-sama memakai sensor CMOS ukuran APS-C
  • kemampuan ISO yang sama (max ISO 6400 bahkan bisa ISO 12800)
  • viewfinder yang sama (pentamirror, 95% coverage)
  • kemampuan shutter yang sama (max. 1/4000 detik)
  • flash sync yang sama (1/200 detik), daya sama (GN13)
  • sama-sama punya fitur peningkat dynamic range

- Copyright © Andrian Suseno - re-Design by Andrian Suseno - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -